IDNPUBLIK.COM, Lampung – Program Studi S1 Farmasi Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (FK-Unila) sukses menyelenggarakan seminar jurusan farmasi yang berfokus pada “Pengembangan Inovasi dan Teknologi Terkini Industri Farmasi dalam Mendukung Kemandirian Farmasi Nasional”.
Acara yang berlangsung pada (26/08/2025) di Gedung A, Lantai 2 FK Unila ini dihadiri oleh mahasiswa Prodi S-1 Farmasi Unila angkatan 2023, serta mahasiswa farmasi dari berbagai universitas lain, termasuk diantaranya Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes Adila), Universitas Tulang Bawang (UTB), Universitas Malahayati, Universitas Aisyah Pringsewu (UAP), dan Akademi Farmasi Cendikia Farma Husada, dan Poltekkes Kesuma Bangsa.
Ketua pelaksana apt. Zulpakor Oktoba, S.Si., M.Farm dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini menjadi refleksi atas urgensi dan tantangan sektor farmasi nasional di tengah era transformasi kesehatan.
“Kegiatan ini juga merupakan respons terhadap diberlakukannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, sekaligus menjadi langkah nyata dalam mewujudkan visi besar kemandirian farmasi di Indonesia,” serta merupakan bukti implementasi kerjasama antara FK Unila dengan mitra kerjasama dengan PT Sunthi Sepuri dan BBPOM Bandar Lampung dalam ranah pendidikan serta untuk pemenuhan Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas “ujarnya.
Acara dibuka oleh Kepala Laboratorium Compunding and Dispensing (C n D) Jurusan Farmasi FK Unila apt. Citra Yuliyanda Pardilawati, M.Farm., yang mewakili Ketua Jurusan Farmasi dr. Rani Himayani, Sp.M. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kegiatan ini bagi para mahasiswa “Seminar ini memberikan wawasan mengenai tantangan industri farmasi, inovasi dan teknologi yang tengah dikembangkan, serta peran BPOM dalam mendukung kemandirian farmasi nasional,” ungkapnya.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber ahli yang kompeten di bidangnya. Sesi pertama dengan materi “Inovasi Berbasis Bahan Baku Lokal: Strategi Industri Farmasi Menuju Kemandirian Farmasi Nasional” dipaparkan oleh apt. Fany Enno Juniarti, M.Farm.Ind selaku Formulation R&D Business Development PT. Sunthi Sepuri dengan dipandu dosen farmasi FK Unila, apt. Wahyu Alfath Firdaus, M.Farm.
Dalam pemaparannya, Apt. Fany mengatakan perubahan sudut pandang terhadap kemandirian farmasi nasional mulai terasa sejak pandemi. “Ketergantungan pada bahan baku impor dan dominasi produk mature di pasar farmasi menjadi tantangan besar yang harus diatasi. Oleh karena itu untuk menciptakan kemandirian farmasi nasional perlu peran sinergis antara semua pihak baik pemerintah, praktisi industry maupun akademisi” jelasnya.
Sesi kedua mengangkat topik “Peran BPOM Dalam Mendorong Inovasi Kemandirian Farmasi Nasional” disampaikan langsung oleh Kepala Balai Besar POM Bandar Lampung, apt. Ani Fatimah Isfarjanti, S.Si., M.H dan dimoderatori dosen farmasi FK unila, apt. Dwi Ismayati, M.Clin.Pharm.
Dalam pemaparannya, Apt. Ani menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi dalam upaya mewujudkan kemandirian farmasi nasional. Selain ketergantungan pada bahan impor, pengetahuan mengenai bahan obat dinilai belum memadai, dan penerapan jaminan mutu bahan obat (CPOB) juga belum optimal.
Ia juga menyampaikan sejumlah solusi yang dapat dilakukan, di antaranya kemandirian bahan baku obat, optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam negeri, penyusunan regulasi yang jelas, serta penerapan sistem perizinan yang lebih mudah.
Sebagai penutup, apt. Ani menegaskan, “BPOM akan terus berkomitmen untuk memastikan inovasi yang dilakukan oleh industri farmasi memenuhi standar keamanan, khasiat, dan mutu.” (*)